Proyek pembangunan yang berlokasi di Blok AA RW 08 itu awalnya digagas untuk menjadi pusat kegiatan masyarakat, mulai dari layanan Posyandu hingga kegiatan sosial lainnya. Namun hingga saat ini, bangunan tersebut tampak terbengkalai dan belum dapat difungsikan.
"Kami sangat kecewa dengan kondisi ini. Seharusnya gedung ini sudah bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat," keluh salah satu warga RW 08 kepada wartawan.
Kekecewaan serupa juga disampaikan oleh warga lainnya yang meminta transparansi dari pemerintah desa maupun pihak terkait terkait kondisi proyek tersebut. Mereka mendesak agar proyek segera dituntaskan dan tidak terus dibiarkan mangkrak.
"Sebagai warga, kami hanya ingin ada kejelasan. Dana sudah turun dua kali, tapi bangunan belum selesai. Kami minta ada keterbukaan dan kepastian tindak lanjut," ujar warga lainnya yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, Tuty — warga RW 08 — menegaskan pentingnya penyelesaian proyek tersebut demi kepentingan masyarakat luas. Ia juga menuntut pemerintah desa agar memberikan informasi yang jujur dan transparan.
"Kami ingin pembangunan ini berlanjut dan bermanfaat bagi masyarakat. Kami juga minta pihak desa terbuka soal apa kendalanya, dan bagaimana solusinya," tegas Tuty.
Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Desa Cibiru Hilir belum memberikan keterangan resmi terkait mangkraknya proyek tersebut. Warga berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelesaikan pembangunan yang dinilai sangat dibutuhkan masyarakat.
( Ham )