Iklan

Iklan

Iklan

MIS Tarbiyatul Athfal Gelar Imtihanan dan Pelepasan Siswa Kelas VI Tahun Ajaran 2024–2025

JurnalExpose
Minggu, 29 Juni 2025, 21:29 WIB Last Updated 2025-06-29T14:30:09Z

Kab. Bogor – MIS Tarbiyatul Athfal yang berlokasi di Kp. Ciapus Kompas, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, menggelar acara Imtihanan dan pelepasan siswa kelas VI pada Sabtu (28/6/2025) di halaman sekolah. Acara tersebut menjadi momen penting bagi para siswa, guru, dan orang tua dalam menandai berakhirnya tahun ajaran 2024–2025.


Kepala Sekolah sekaligus Ketua Yayasan, Saeful Mikyal, S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perpisahan, tetapi juga pembagian rapor bagi siswa kelas I hingga V. “Hari ini merupakan momen bersejarah, terutama bagi siswa kelas VI yang resmi kami lepas. Tahun ini, sebanyak 24 siswa dinyatakan lulus 100 persen,” ujarnya.


Panitia membuka rangkaian acara dengan upacara adat Sunda, dilanjutkan Ikhtifalan atau Samenan dalam istilah lokal, serta penampilan seni kreasi dari para siswa. Acara berlangsung hingga pukul 21.00 WIB dengan penuh semangat dan antusiasme dari seluruh peserta.


Dari 24 siswa lulusan tahun ini, sekitar 18 orang mendaftar ke SMP negeri, sementara sisanya memilih melanjutkan pendidikan ke SMP swasta. Saeful berharap seluruh siswa diterima di sekolah lanjutan yang mereka tuju.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pengawas Pendidikan Madrasah Kecamatan Ciomas, pengurus KKM MI Yayasan Tarbiyatul Islamiyah, serta para kepala madrasah dari wilayah Ciomas dan Dramaga, yang memberikan apresiasi atas konsistensi dan komitmen sekolah dalam membina generasi muda.


Dalam sambutannya, Saeful berpesan kepada para lulusan agar terus semangat dalam menuntut ilmu. “Tantangan ke depan akan semakin berat. Ilmu yang kalian dapatkan di MIS Tarbiyatul Athfal adalah pondasi untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi,” pesannya.


Ia juga mengenang sejarah Yayasan Tarbiyatul Athfal yang berdiri sejak tahun 1967 dan mulai menerbitkan ijazah secara mandiri pada tahun 1991. Menurutnya, keberadaan madrasah ini telah membantu program pemerintah dalam mewujudkan wajib belajar 12 tahun, terutama bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.


“Mayoritas orang tua siswa adalah masyarakat kurang mampu. Maka dari itu, kami gratiskan seluruh pembiayaan pendidikan. Bahkan siswa kami berasal tidak hanya dari sekitar sekolah, tapi juga dari wilayah Kecamatan Tamansari,” ungkapnya.


Saeful berharap ke depan pemerintah lebih memperhatikan sekolah swasta seperti MIS Tarbiyatul Athfal. “Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Perlu kolaborasi antara sekolah dan pemerintah, walaupun bentuk dukungannya tidak harus sama dengan sekolah negeri,” tegasnya.


Ia menutup sambutan dengan doa agar para siswa yang lulus tahun ini tumbuh menjadi generasi yang membanggakan orang tua, agama, dan bangsa. “Semoga MIS Tarbiyatul Athfal terus maju dan eksis dalam mendukung pembangunan pendidikan di Indonesia,” pungkasnya.


(Ade/Ipunk)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Iklan