Tidak memiliki anak maupun saudara, Wati bertahan hidup dengan berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain. Ia mengulurkan tangan dan mengandalkan belas kasihan warga demi bisa makan sehari-hari.
Saat singgah di kantor Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Jumat (22/8), Wati menuturkan kisah hidupnya yang penuh duka. “Sekarang nenek kerjaannya tiap hari minta-minta. Nenek tidak malu, nenek tidak takut kalau yang dilakukan nenek salah, karena ini demi mencari makan. Kalau pun nenek dihukum, nenek pasrah,” ucapnya lirih.
Sehari-hari, Wati tinggal di rumah kontrakan sederhana di Kampung Palalangon, Desa Pasir Jaya. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengaku hanya bisa bertahan hidup berkat kebaikan hati orang-orang yang masih peduli.
( Ddy )
