Iklan

Iklan

Iklan

15 Orang Keroyok Pengurus FWJ Indonesia di Kuningan Saat Takbiran

Jurnal Expose
Jumat, 06 Juni 2025, 14:46 WIB Last Updated 2025-06-06T07:46:14Z

Insiden pengeroyokan terhadap Ketua dan Wakil Ketua Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia Korwil Kuningan, Jawa Barat, memicu sorotan publik. Oknum Kelompok yang mengaku dari Ormas Al Jabar dan XTC (Exalt To Coitus) diduga menyerang kedua pengurus FWJ saat malam takbiran Idul Adha 1446 H.


Peristiwa ini terjadi di Terminal Paniis, Mandirancan, Kuningan, pada Kamis (5/6/2025) pukul 20.55 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, Ketua Korwil FWJ Kuningan Irwan Fauzi dan Wakil Ketua Zaky mengalami luka serius di wajah dan sekujur tubuh akibat pengeroyokan brutal tersebut.


Menurut Irwan, insiden bermula saat Zaky menemui rekannya di Terminal Paniis. Tiba-tiba, seorang pria yang dikenal sebagai Hadi alias Kokong datang dalam kondisi mabuk, memicu adu mulut. Tak lama berselang, Hadi kembali ke lokasi dengan membawa sekitar 15 rekannya.


"Mereka mengaku dari Ormas Al Jabar dan XTC. Tanpa basa-basi, mereka langsung mengeroyok Zaky hingga babak belur," ungkap Irwan, yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.


Irwan berusaha melerai, namun malah ikut menjadi sasaran. "Saya dipukuli, diinjak-injak, dan wajah serta tubuh saya berlumuran darah,"jelasnya.


Tak hanya melakukan kekerasan, para pelaku juga merampas ID Pers dan KTP milik Irwan dan Zaky. "Sambil mengancam, mereka teriak: 'Gua dari Al Jabar, jangan macam-macam. Gua bunuh kalian semua'," ujar Irwan menirukan ancaman para pelaku.


Setelah insiden itu, Irwan dan Zaky melapor ke Polsek Pasawahan. Petugas kemudian mengarahkan mereka untuk membuat laporan resmi dan visum di Polres Kuningan.


Insiden ini diduga dipicu dendam pribadi. Sebelumnya, Zaky pernah membantu warga Paniis menggerebek Hadi yang dituding mengedarkan obat terlarang, sehingga Hadi menghentikan aktivitas ilegalnya.


Di tempat terpisah, Ketua FWJ Indonesia DPD Provinsi Jawa Barat, Tony Maulana, mengecam keras tindakan para pelaku.


"Pers adalah profesi pengabdian kepada bangsa yang dilindungi Undang-Undang. Semua ormas seharusnya bersinergi dengan Pers, bukan malah mengintimidasi," tegas Tony.


Tony juga meminta aparat kepolisian bertindak tegas terhadap para pelaku. "Terlebih kini Gubernur Jawa Barat tengah menggencarkan Satgas Anti-Premanisme. Ini harus menjadi perhatian serius," tutup Tony.


( Red )

Komentar

Tampilkan

Terkini

DPRD

+