Iklan

Iklan

Iklan

Insan Pers Bekasi Raya Desak Dedi Mulyadi Klarifikasi Pernyataan Kontroversial Soal Media

JurnalExpose
Kamis, 03 Juli 2025, 19:43 WIB Last Updated 2025-07-03T12:43:44Z

Bekasi – Ratusan insan pers dari Kabupaten dan Kota Bekasi berkumpul di Saung Jajaka, Tambun Utara, Kamis (3/7/2025), untuk menuntut klarifikasi dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) atas pernyataannya yang mengajak masyarakat tidak bekerja sama dengan media. Pernyataan tersebut viral di media sosial dan menuai kekecewaan mendalam dari komunitas pers.


Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Bekasi, Doni Ardon, menyampaikan bahwa pernyataan KDM sangat melukai hati para jurnalis. Ia menegaskan bahwa media merupakan corong aspirasi rakyat, berbeda dengan media sosial yang bersifat pribadi dan tidak memiliki mekanisme pertanggungjawaban.


“Statemen itu tidak mencerminkan sosok pemimpin. Ucapan tersebut seolah mengajak masyarakat meninggalkan media, ini menyakitkan bagi kami," ujar Doni.


Ia juga menyoroti saran KDM agar masyarakat memublikasikan kegiatan mereka melalui media sosial seperti Facebook, TikTok, YouTube, dan Instagram.


“Alih-alih menghargai peran media, beliau justru mendorong masyarakat mengandalkan media sosial yang tak memiliki redaksi, verifikasi, maupun kode etik jurnalistik,” tambah Doni, yang juga Direktur Media Mitranews.net.


Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin, turut mengkritik pernyataan KDM yang dinilai merendahkan profesi wartawan.


> “Kita bukan sedang baper, kita menjaga marwah profesi agar tidak dirusak narasi menyesatkan. Kehadiran kita hari ini adalah panggilan moral, bukan luapan emosi,” tegasnya.


Ketua AWIBB Jawa Barat, Raja Simatupang, mengingatkan bahwa media adalah mitra bangsa, bukan musuh negara.


“Kami ingin tegaskan, wartawan bukan ancaman, tapi penjaga demokrasi,” ujarnya lantang.


Dialog pers ini turut dihadiri jajaran pengurus dan anggota organisasi pers seperti SMSI, PWI, AWIBB, AWPI, PPRI, AWI, KOSMI, FHI, para direktur media, serta ratusan wartawan dari Bekasi Raya. Tokoh masyarakat seperti HK Damin Sasa (Ketum Jajaka Nusantara) dan Ebong Hermawan (Presiden Facebooker) juga hadir, dan turut memberikan dukungan moral.


Acara berjalan tertib dan damai, dipandu oleh Suryo Sudharmo dan Paulus Simalango dari SMSI Bekasi. Dialog ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap bersama, yang dipimpin oleh Doni Ardon dan Ade Muksin.


Isi Pernyataan Sikap Insan Pers Bekasi Raya


A. Tegaskan Peran Pers sebagai Pilar Demokrasi


Media bukan pelengkap, tapi penjaga demokrasi.


Wartawan bukan buzzer, pers bukan alat promosi.


Tanpa media, kekuasaan tak terkendali.


B. Tolak Stigma “Media Tak Diperlukan”


Pernyataan KDM merendahkan profesi wartawan.


Desak KDM untuk klarifikasi dan hormati UU Pers No. 40 Tahun 1999.


C. Media Sosial Bukan Pengganti Pers


Medsos tak punya sistem editorial, tak tunduk pada kode etik jurnalistik.


Pers hadir dengan mekanisme pertanggungjawaban.


D. Dorong Sinergi Positif


Pers mitra strategis pemerintah dalam menyebarkan informasi akurat.


Dukung pola kerja sama sehat, bukan transaksional.


E. Jaga Solidaritas dan Martabat Profesi


Media Bekasi harus kompak, jangan terpecah.


Tolak intervensi luar yang ingin memecah komunitas pers.


Sumber : DPD AWIBB Jawa Barat

Komentar

Tampilkan

Terkini

Iklan