Kepala Desa Bojongjengkol, Awwaludin Ma’rifatulloh, membuka langsung acara yang dihadiri Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPD, tokoh agama, pemuda, hingga tokoh masyarakat. Kemeriahan MTQ makin terasa berkat penampilan rebana, marawis, dan hadroh dari para seniman lokal yang menambah semarak suasana.
Sebanyak 70 peserta dari berbagai wilayah di desa berkompetisi dalam empat kategori utama:
- Murottal Qur’an – pembacaan dengan suara merdu dan tartil,
- Tilawah Qur’an – pembacaan fasih sesuai kaidah tajwid,
- Tahfidzul Qur’an – penghafalan ayat-ayat suci,
- Kaligrafi Qur’an – seni menulis ayat dengan keindahan huruf Arab.
Dalam sesi wawancara, Awwaludin menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar lomba, melainkan bagian dari misi membentuk karakter generasi muda berbasis nilai-nilai Al-Qur’an.
“Kami ingin melahirkan generasi yang cerdas secara spiritual, emosional, dan intelektual. Melalui MTQ, kami dorong anak-anak Bojongjengkol untuk tumbuh sebagai pribadi yang tangguh dan berakhlak mulia,” tegasnya.
Desa Bojongjengkol sebelumnya menyabet Juara Umum MTQ Kecamatan Ciampea tahun 2024. Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah desa, MUI, dan Seksi Kesejahteraan (Kesra), Awwaludin optimistis prestasi tersebut bisa kembali diraih, bahkan ditingkatkan ke level kabupaten dan provinsi.
“Kami percaya, dengan kerja sama dan dukungan masyarakat, Bojongjengkol bisa terus melahirkan bibit-bibit unggul di bidang keagamaan,” lanjutnya
Kepala Desa juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung program-program keagamaan sebagai fondasi membangun lingkungan yang religius dan harmonis.
“Semoga semangat Al-Qur’an terus menyinari kehidupan masyarakat Bojongjengkol dan menjadi landasan membangun peradaban yang berakhlak mulia,” pungkas Awwaludin.
( Ade )