Pengajian ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya Ketua MUI Dramaga KH. Endang Muhtadin, Camat Dramaga Atep S. Sumaryo, SH., MH., perwakilan Kapolsek dan Danramil, Kepala Desa Neglasari, Ketua PAC Pemuda Pancasila Dramaga, tokoh agama, tokoh pemuda, serta jamaah Masjid Jami Al Malik.
Dalam sambutannya, Camat Atep S. Sumaryo mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam akibat hujan deras berkepanjangan.
“Warga yang tinggal di daerah rawan longsor harus siap mengungsi ke tempat aman saat hujan deras. Jangan buang sampah sembarangan karena dapat menyumbat saluran air dan memicu banjir,” tegas Atep.
Atep juga mengumumkan program pemerintah kecamatan berupa gerakan gotong royong bertajuk Jumat Bersih (Jumsih). Program ini telah dimulai dari Desa Ciherang dan akan dilanjutkan di Desa Sukadamai pada Jumat, 11 Juli 2025.
“Kebersihan lingkungan adalah langkah awal mencegah bencana. Mari kita bergerak bersama,” tambahnya.
Senada dengan camat, Kepala Desa Neglasari Yayan Mulyana juga mengajak warganya untuk tanggap terhadap kondisi cuaca.
“Jika merasa terancam saat hujan, segera cari tempat lebih aman. Jangan remehkan potensi longsor atau banjir,” ujarnya.
Melalui pengajian ini, MUI Dramaga berhasil menyatukan kekuatan spiritual dan sosial dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Kegiatan ini sekaligus memperkuat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan pentingnya kesiapsiagaan bencana.
( Ade )
