Rangkaian kirab melibatkan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang terdiri dari PKRI, Trikora, Dwikora, Seroja, hingga pasukan perdamaian internasional (PBB). Dukungan juga datang dari Komenwa Indonesia, PPM, Pramuka, dan IPSI.
Kirab dilepas oleh Ketua Umum LVRI, Letnan Jenderal TNI (Purn) H.B.L. Mantiri, dari Patung Kuda Kencana menuju Bundaran HI, dilanjutkan dengan pertunjukan sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada agresi militer Belanda di Solo, 7–10 Agustus 1948. Peristiwa tersebut menjadi dasar penetapan Hari Veteran Nasional melalui Keppres Nomor 30 Tahun 2014 oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam wawancara, Dr. Datep Purwa Saputra menegaskan bahwa Hari Veteran Nasional lahir dari perlawanan rakyat dan TKR/TNI, termasuk TRIP (TP/TGP dan CM) atau Brigade 17 TRIP, terhadap agresi militer Belanda.
“Nilai-nilai semangat perjuangan itu kami lanjutkan di Resimen Mahasiswa, khususnya Komenwa Indonesia. Kami wajib memahami sejarah ini agar tidak salah arah. Komenwa lahir untuk melanjutkan nilai kejuangan TRIP, bukan untuk kepentingan politik praktis, melainkan melaksanakan politik negara dalam mempertahankan NKRI, Pancasila, dan UUD 1945, serta menjaga kerukunan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” tegas Datep.
Kegiatan kirab ini menjadi momentum penting untuk memperkokoh semangat kebangsaan, menjaga persatuan, dan menghormati jasa para pejuang yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan Indonesia.
( Red )