Bupati Lebak Akhirnya Temui Mahasiswa Setelah Aksi Memanas — King Naga: “Dengar Rakyat Sebelum Mereka Menjerit!”
Ratusan mahasiswa menggelar aksi damai di halaman Kantor Pemkab Lebak. Mereka datang membawa suara masyarakat kecil: akses pendidikan yang masih timpang, pelayanan publik yang lambat, relokasi pasar yang dipersoalkan, hingga pembangunan infrastruktur yang dianggap belum merata.
Aksi berlangsung lantang namun tertib, menunjukkan bahwa mahasiswa masih menjadi motor pengingat kekuasaan agar tidak lupa pada amanah rakyat.
Tingginya desakan dari peserta aksi akhirnya membuat Bupati Lebak turun langsung untuk mendengarkan aspirasi para mahasiswa di lapangan. Momen langka itu menjadi sorotan publik, sebab dialog terbuka seperti ini dinilai jarang terjadi.
Tokoh muda Lebak yang akrab disapa King Naga menilai momentum tersebut harus menjadi tamparan lembut bagi siapa pun yang sedang memegang kekuasaan.
“Rakyat hanya ingin didengar. Jika pemerintah hadir sebelum terjadi aksi besar, mahasiswa tidak perlu turun ke jalan,” tegas King Naga.
Ia mengingatkan, mahasiswa turun bukan sekadar protes, melainkan tanda lampu merah bagi kebijakan yang kurang berpihak pada masyarakat.
“Setiap langkah mereka di jalan adalah panggilan nurani. Pemerintah yang baik adalah yang mampu membaca keresahan itu sejak awal,” tambahnya.
King Naga berharap pertemuan ini bukan hanya cara memadamkan gejolak sementara.
“Yang rakyat butuhkan bukan janji di depan mikrofon, tapi bukti yang mereka rasakan langsung,” tutupnya.
( Hkz )
