HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Sekjend PPRI Kecam Arogansi Satpam Disperkim Kabupaten Tangerang, Desak Bupati Ambil Tindakan

Tangerang – Sekretaris Jenderal Perkumpulan Pemimpin Redaksi Independen (PPRI), Didi Sukardi, mengecam keras tindakan arogan oknum satpam Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Tangerang terhadap jurnalis Zaki dari Gakorpannews.

Peristiwa terjadi Kamis siang (11/9) di kantor Disperkim dan terekam dalam sebuah video yang beredar.

Menurut Didi, pengusiran terhadap wartawan yang sedang melaksanakan tugas jurnalistik tidak hanya melecehkan profesi, tetapi juga menunjukkan buruknya pelayanan publik di lingkungan pemerintah.

“Kalau satpam saja sudah sok kuasa, bagaimana dengan oknumnya pejabat?” ujarnya dengan nada satir.

Didi menegaskan, peran dan hak wartawan dijamin dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Upaya menghalangi tugas wartawan sama saja melawan hukum. Satpam seharusnya mengamankan gedung, bukan menutup-nutupi aib dinas,” sindirnya.

Ia juga menilai kejadian ini memperlihatkan sebagian aparatur pemerintah belum siap menghadapi keterbukaan informasi.

“Kantor publik itu bukan rumah pribadi. Kalau mau eksklusif, bikin saja kantor di pulau kosong, bukan di tengah masyarakat,” tegasnya.

Sekjend PPRI meminta Bupati Tangerang memberikan teguran serius kepada Disperkim.

“Kalau Bupati diam, publik bisa menilai arogansi itu sudah menjadi budaya resmi,” katanya.

Lebih jauh, Didi mendesak Bupati mencopot Kepala Disperkim bila terbukti gagal membina anak buah.

“Kalau satpam tidak paham etika menghadapi wartawan, itu bukan semata kesalahan satpam. Kepala dinas pun gagal mengendalikan internalnya,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya pembinaan petugas keamanan di kantor pemerintah agar memahami bahwa wartawan adalah mitra, bukan musuh.

“Seragam satpam dibeli dari uang masyarakat. Jangan lebih galak dari polisi terhadap maling,” tambahnya.

PPRI, lanjut Didi, akan mengawal kasus ini dan siap memberikan advokasi bagi korban.

“Kami tidak akan membiarkan jurnalis diperlakukan seperti pedagang asongan yang bisa diusir seenaknya,” tegasnya.

Video yang beredar memperlihatkan Zaki diseret paksa sambil diteriaki kata-kata kasar oleh oknum satpam.

“Saya bebas mau ngomong dan berkata kotor, bego, tolol, atau apa saja. Itu hak saya,” ucap satpam tersebut dalam rekaman.

(PPRI/Red)