Revitalisasi SMP Negeri 1 Bojonggenteng Gunakan Dana Rp659 Juta, Diharapkan Tingkatkan Mutu Pendidikan
Kab. Sukabumi – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal PAUD Dasmen, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melaksanakan Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun 2025 di SMP Negeri 1 Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Program tersebut bertujuan untuk memperkuat infrastruktur pendidikan sekaligus meningkatkan kenyamanan serta keamanan proses belajar mengajar bagi siswa dan tenaga pendidik.
Berdasarkan data pada papan proyek, kegiatan revitalisasi ini memperoleh bantuan dana sebesar Rp659.000.000 (enam ratus lima puluh sembilan juta rupiah) yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2025. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SMP Negeri 1 Bojonggenteng, dengan masa kerja 90 hari kalender, mulai 22 September hingga 24 Desember 2025.
Kegiatan ini dilindungi oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia, sebagai bentuk transparansi dan pengawasan dalam penggunaan dana pemerintah.
Pantauan di lapangan menunjukkan bangunan sekolah tengah dalam proses pembongkaran atap. Material lama seperti genting dan kayu rangka telah dilepas untuk diganti dengan struktur baru yang lebih kokoh dan tahan lama.
Kepala SMP Negeri 1 Bojonggenteng, Hendra Hayani, S.Pd., menyampaikan bahwa program revitalisasi ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan belajar di sekolahnya.
“Kami sangat bersyukur atas perhatian pemerintah melalui program revitalisasi ini. Beberapa ruang kelas memang sudah mengalami kerusakan dan tidak layak digunakan. Dengan adanya pembangunan ini, kami berharap proses belajar mengajar bisa lebih nyaman dan aman bagi peserta didik,” ujar Hendra Hayani.
Ia menambahkan, setelah revitalisasi rampung, sekolah berkomitmen menjaga fasilitas agar tetap terawat dan mendukung peningkatan mutu pendidikan di Kecamatan Bojonggenteng.
Program revitalisasi sekolah ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Pendidikan untuk mempercepat pemerataan sarana pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang membutuhkan perbaikan infrastruktur pendidikan dasar.
( Red )