Iklan

Iklan

Iklan

DPC AWIBB Sukabumi Raya Soroti Minimnya Kontribusi Perumdam Tirta Bumi Wibawa untuk Warga Tiga Desa di Kadudampit

JurnalExpose
Minggu, 22 Juni 2025, 02:57 WIB Last Updated 2025-06-21T19:57:55Z

Kab. Sukabumi – Tim Investigasi DPC Aliansi Wartawan Indonesia Bangkit Bersama (AWIBB) Sukabumi Raya menelusuri dampak manfaat dan kontribusi Perumdam Air Minum Tirta Bumi Wibawa terhadap tiga desa di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Penelusuran berlangsung sejak Rabu, 18 Juni hingga Sabtu, 21 Juni 2025.


Investigasi ini merespons pengaduan dari perwakilan sekitar 28 ribu warga yang tersebar di Desa Sukamaju, Desa Gede Pangrango, dan Desa Kadudampit. Ketiga desa tersebut selama ini menjadi jalur utama aliran air dari mata air Cinumpang yang berlokasi di Kampung Pasir Tugu, Desa Sukamaju.


Mata air yang jernih tersebut telah dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari dan pertanian. Namun, sejak puluhan tahun terakhir, Perumdam Air Minum Tirta Bumi Wibawa juga memanfaatkan sumber mata air ini sebagai bahan baku Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kadudampit untuk memasok air bersih ke Kota Sukabumi.


Seorang penjaga pintu air di lokasi menyebutkan bahwa IPA Kadudampit memiliki kapasitas distribusi sekitar 250 liter per detik dan mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 30 ribu pelanggan Perumdam di Kota Sukabumi.


Tim Investigasi DPC AWIBB Sukabumi Raya kemudian mengonfirmasi langsung ke pemerintah desa setempat. Kepala Desa Sukamaju, Herlan, menjelaskan bahwa desanya yang berpenduduk sekitar 13.500 jiwa hanya menerima kontribusi sebesar Rp1 juta per bulan dari Perumdam.


“Jumlah itu sangat kecil dan jelas tidak bisa dirasakan seluruh warga. Kami hanya bisa mendukung tuntutan warga agar Perumdam meningkatkan kontribusinya,” ujar Herlan.


Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Gede Pangrango, Asep Badrutamam. Ia menyebut desanya hanya menerima Rp4 juta per bulan, sementara jumlah penduduk mencapai lebih dari 7.200 orang.


“Kontribusi yang masuk tidak sebanding dengan kebutuhan dan manfaat air yang kami lewati. Kami berharap Perumdam mempertimbangkan aspirasi warga kami,” katanya.


Sementara itu, Kepala Desa Kadudampit, Iip Firdaus, menyebut kontribusi yang diterima desanya juga hanya Rp1 juta per bulan. Jumlah tersebut dianggap sangat minim mengingat dampak yang ditimbulkan dan kebutuhan masyarakat yang tidak sedikit.


Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC AWIBB Sukabumi Raya, Erik Surya Sumantri, meminta Perumdam Tirta Bumi Wibawa bersikap lebih peka terhadap suara masyarakat.


“Perumdam tidak boleh tutup mata terhadap jeritan lebih dari 28 ribu warga yang selama ini hidup berdampingan dengan sumber air utama yang menjadi ladang bisnis mereka. Sudah saatnya kontribusi itu ditingkatkan, baik dalam bentuk CSR maupun dampak nyata lainnya,” tegas Erik.


Erik menambahkan, DPC AWIBB Sukabumi Raya berencana menggelar audiensi resmi dengan pihak Perumdam dalam waktu dekat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat secara langsung.


Sumber : DPC AWIBB Sukabumi Raya


Editor : Evi

Komentar

Tampilkan

Terkini

Iklan