Kaur Perencanaan Desa Ciherang, Nanang, menjelaskan bahwa pengaspalan jalan dilakukan di enam titik dengan rincian:
- RT 01/RW 06 (400 m)
- RT 03/RW 06 (300 m)
- RT 02/RW 01 (350 m)
- RT 03/RW 01 (300 m)
- RT 02/RW 02 (350 m)
- RT 04/RW 02 (400 m)
Seluruh jalan memiliki lebar 1 meter dan ketebalan 2 cm.
Sementara itu, pembangunan TPT saluran lingkungan dilakukan di RT 05/RW 02 sepanjang 113 meter dengan tinggi 70 cm.
“Pelaksanaan dilakukan secara swakelola dengan melibatkan TPK dan masyarakat. Khusus pekerjaan hotmix dikerjakan oleh tim ahli agar hasilnya optimal,” ujar Nanang kepada jurnalExpose.com, Senin (22/7/2025).
Total anggaran untuk seluruh proyek bervariasi, tergantung volume pekerjaan. Anggaran terbesar dialokasikan untuk pembangunan TPT, yakni Rp68 juta, sementara pengaspalan berkisar antara Rp37 juta hingga Rp50 juta per titik.
Nanang menegaskan, pembangunan ini bertujuan meningkatkan kualitas infrastruktur, mengurangi kerusakan jalan akibat genangan air, serta memperlancar akses warga, termasuk pedagang keliling.
Ketua LPM Desa Ciherang, Iman Budiman, menambahkan bahwa Dana Desa Tahap II dimanfaatkan untuk sembilan kegiatan, terdiri dari enam pengaspalan jalan, satu pembangunan MCK, satu pembangunan TPT, dan satu peningkatan sarana Posyandu di RW 03.
“Seluruh kegiatan ini merupakan hasil musyawarah warga melalui Musdes dan Musrenbang. Kami berharap masyarakat ikut menjaga hasil pembangunan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dusun 1, Sahrial, yang menaungi dua RW dengan lima proyek pembangunan. Ia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah desa atas realisasi program yang ditunggu masyarakat.
“Alhamdulillah, pembangunan ini sangat bermanfaat. Kami mengajak warga menjaga hasil pembangunan agar dampaknya dirasakan dalam jangka panjang, terutama untuk mencegah banjir dan memperindah lingkungan,” ujarnya.
( Ade )
