HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Penyuluh Agama Islam Desa Muncang Baca Kitab Kuning di Pengajian Ulama dan Umaro: Saat Ilmu Bertemu Kepemimpinan

Kab. Lebak, Banten — Dalam suasana religius yang hangat, kegiatan Pengajian Ulama dan Umaro tingkat Kecamatan Muncang kembali digelar di Masjid Muncang, Kampung Muncang, Desa Muncang, Kabupaten Lebak, Banten.

Acara yang rutin digelar setiap bulan ini dihadiri para tokoh agama, aparatur pemerintahan, serta masyarakat yang datang dengan antusias sejak pagi.

Yang menjadi sorotan kali ini adalah peran Penyuluh Agama Islam Desa Muncang yang dipercaya membacakan kitab kuning — kitab klasik rujukan utama dalam kajian keislaman. Dengan suara lantang, jelas, dan penuh keyakinan, ia membacakan isi kitab sambil mengaitkan pesan moral dengan realitas kehidupan masyarakat masa kini.

“Ilmu itu bukan sekadar dibaca, tapi diamalkan. Itulah wujud sinergi antara ulama, umaro, dan umat,” ucap sang penyuluh dalam tausiyahnya yang disambut anggukan jamaah.

Penyampaiannya yang tegas namun lembut menjadikan suasana pengajian begitu hidup. Ia bukan hanya sekadar pembaca kitab, tapi juga jembatan antara ilmu dan kepemimpinan, menghadirkan harmoni antara ulama (pemegang ilmu) dan umaro (pemegang kebijakan).

Seragam resmi yang dikenakannya tampak gagah dan berwibawa — menjadi simbol tanggung jawab dalam membimbing umat dan menegakkan nilai rahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat.

Kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi, pembinaan umat, serta penguatan moral dan spiritual masyarakat Muncang. Banyak warga berharap agar pengajian seperti ini bisa terus dilestarikan, karena bukan hanya menambah ilmu, tapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan di tengah masyarakat.

“Inilah bukti bahwa ilmu dan kepemimpinan bisa bersatu dalam satu majelis,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan keberkahan masyarakat Kecamatan Muncang.

Reporter : Heru KZ