HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Selamatkan Generasi Muda, Pemkab Sukabumi Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Media Sosial

Sukabumi – Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggelar penyuluhan bertajuk “Bahaya Narkoba dan Penggunaan Media Sosial dalam Tinjauan Hukum Agama dan Negara” di Gedung Islamic Center Sukabumi. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba dan penyalahgunaan media sosial.


Penyuluhan ini menyasar para orang tua agar lebih siap dan tanggap membimbing anak-anak mereka dalam menghadapi maraknya peredaran narkoba serta dampak negatif media sosial yang kian mengkhawatirkan.


Tiga pihak hadir sebagai narasumber, yakni perwakilan dari BNN Kabupaten Sukabumi, Polres Sukabumi, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka memberikan pemaparan dari sisi hukum negara dan pandangan agama Islam.


Perwakilan BNN menegaskan pentingnya peran keluarga, terutama ibu, sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter anak.


“Peran ibu sangat penting dalam mengawasi dan mendidik anak agar tidak terjerumus pada narkoba,” ujarnya.




Dari sisi hukum, perwakilan kepolisian mengingatkan bahwa penyalahgunaan media sosial—termasuk penyebaran hoaks, konten negatif, hingga cyberbullying—dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ia mengimbau para orang tua agar aktif mendampingi anak-anak dalam aktivitas digital sehari-hari.


Sementara itu, tokoh MUI menekankan bahwa Islam mengajarkan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari keburukan.


“Mendidik anak bukan hanya tugas sekolah, tapi juga tanggung jawab besar orang tua di rumah,” tegasnya.


Salah satu narasumber utama, AKP Falah dari Polres Kota Sukabumi, menyampaikan bahwa narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang dapat merusak fisik, mental, dan kehidupan sosial anak muda.


“Kami menghimbau para orang tua untuk lebih waspada terhadap pergaulan anak, dan segera melapor jika menemukan indikasi penggunaan narkoba di lingkungan sekitar,” pesannya.


Penyuluhan juga menyoroti dampak buruk media sosial yang tidak diawasi, seperti penyebaran konten berbahaya dan kejahatan siber. Para narasumber sepakat bahwa literasi digital di lingkungan keluarga sangat penting untuk menciptakan generasi yang cerdas dan tangguh.


Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama para peserta untuk mendukung gerakan “Keluarga Tangguh Tanpa Narkoba dan Bijak Bermedia Sosial.”


( Evi )
Tutup Iklan