HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Tohir Bawazir: Pendekar Buku dan Pendakwah Tangguh, 36 Tahun Menerbitkan Kebenaran

Jakarta – Pustaka Al-Kautsar merayakan milad ke-36 sekaligus meluncurkan buku otobiografi pendirinya, Tohir Bawazir, berjudul Menerbitkan Kebenaran, Memilih Jalan Tengah dalam Arus Dinamika Dakwah di Indonesia, Sabtu (20/9/2025). Acara yang dihadiri para penulis, penerjemah, dan praktisi perbukuan ini menjadi momen penghormatan bagi sosok yang dijuluki “pendekar buku” karena keteguhan dan konsistensinya dalam dunia penerbitan Islam.

Dari Kontrakan Kecil ke Penerbit Besar

Tohir Bawazir memulai perjuangannya dari nol. Bermodal pengalaman membantu penerbitan milik pamannya, ia merintis Pustaka Al-Kautsar di Yogyakarta sebelum hijrah ke Jakarta. Kontrakan sederhana dijadikan rumah sekaligus kantor.

Sejak awal, tujuannya bukan sekadar bisnis. Ia melihat buku sebagai ladang dakwah dan perjuangan. Setiap naskah ia baca sendiri untuk memastikan kualitas isi yang dapat dipertanggungjawabkan—bukan hanya kepada pembaca, tetapi juga kepada Allah SWT. Prinsipnya jelas: “Buku bukan hanya produk intelektual, tetapi juga produk moral.”

Kini, Pustaka Al-Kautsar telah menerbitkan lebih dari 3.500 judul buku dan dikenal sebagai salah satu penerbit Islam terbesar di Indonesia.

Pemimpin Humanis dan Dermawan

Rekan kerja mengenal Tohir sebagai pemimpin ulet, sederhana, humoris, dan dermawan. Ia tidak menjaga jarak dengan staf, kerap bercengkerama dan memberi perhatian personal. Kepemimpinan humanis inilah yang membuat Pustaka Al-Kautsar bertahan dan berkembang, bahkan ketika banyak penerbit lain tumbang.

Buku sebagai Warisan Zaman

Dalam peluncuran buku tersebut, Ketua IKAPI DKI Hikmat Kurnia menegaskan peran buku sebagai perpanjangan ingatan dan imajinasi, mengutip sastrawan Jorge Luis Borges. Hikmat juga mengingatkan pesan Buya Hamka bahwa manusia memiliki tiga umur: insaniyah (biologis), ilmiah (ilmu), dan amaliah (amal). Menulis dan menerbitkan buku, katanya, memperpanjang umur ilmiah dan amaliah sebagai amal jariyah.

Jejak Dakwah yang Abadi

Selama 36 tahun, Tohir Bawazir menghadirkan ribuan buku yang memperkaya wawasan, menguatkan keimanan, dan menjadi bagian penting peradaban Islam modern di Indonesia. Ia bukan hanya pengusaha, tetapi pendakwah sejati.

Dalam kesederhanaannya, ia meninggalkan pesan abadi: Menulislah jika ingin memperpanjang umur, karena buku adalah perpanjangan ingatan, dan ingatan adalah jalan menuju keabadian.

( Ddy )