Rumah Warga Cipinang Retak Parah, Diduga Akibat Pergerakan Tanah di Cilograng Lebak
Kab. Lebak — Curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memicu terjadinya pergerakan tanah di sejumlah titik. Salah satu dampaknya dirasakan warga Kampung Cipinang, Desa Girimukti, di mana sebuah rumah milik Jumariah (42) mengalami kerusakan cukup serius.
Pergerakan tanah tersebut menyebabkan dinding rumah retak parah serta lantai keramik pecah, yang diduga kuat akibat perubahan dan pergeseran struktur tanah. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerusakan lanjutan, terutama jika hujan masih terus berlangsung.
Kerusakan pada rumah warga terlihat jelas di beberapa bagian bangunan. Retakan memanjang pada dinding dan lantai dinilai berpotensi membahayakan keselamatan penghuni apabila tidak segera ditangani.
Menurut keterangan Jumariah, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu sore, setelah wilayah Kampung Cipinang diguyur hujan deras selama hampir satu pekan berturut-turut. Intensitas hujan yang tinggi diduga menjadi faktor utama terjadinya pergerakan tanah di lokasi tersebut.
“Saya sangat khawatir, kondisi rumah semakin hari semakin parah. Kami berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten untuk membantu perbaikan rumah,” ungkap Jumariah.
Warga berharap pihak terkait segera melakukan peninjauan langsung ke lokasi, guna mengantisipasi kemungkinan dampak yang lebih luas. Pasalnya, kondisi tanah dan bangunan rumah dinilai masih labil dan rawan mengalami kerusakan tambahan jika curah hujan tetap tinggi.
(HKz)
