Iklan

Iklan

Iklan

Viral! Satu Guru di SDN Lawang Setra Harus Mengajar Semua Kelas, Pemerintah Diminta Turun Tangan

JurnalExpose
Senin, 14 Juli 2025, 22:34 WIB Last Updated 2025-07-14T15:34:39Z

Kab. Sukabumi — Ironi dunia pendidikan kembali tersaji di Kabupaten Sukabumi. SDN Lawang Setra yang terletak di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, terpaksa hanya mengandalkan dua tenaga pendidik : kepala sekolah dan satu guru bernama Gesta, untuk menangani semua kelas.


Setiap hari, Gesta rela menempuh perjalanan puluhan kilometer melewati jalan berbatu dan medan ekstrem demi mengajar para murid. Meski fisik terkuras, semangatnya tidak pernah luntur demi masa depan anak-anak desa.


“Saya tinggal jauh dari sekolah. Setiap hari saya harus menempuh perjalanan panjang, tapi demi anak-anak di sini, saya tetap berangkat,” ujar Gesta saat ditemui di sela-sela kegiatan belajar mengajar, Senin (14/7/2025).


Kondisi ini membuat proses belajar-mengajar berjalan tidak maksimal. Dengan jumlah murid yang cukup banyak dan kelas yang berjenjang, Pak Gesta harus menggabungkan kelas atau memberikan tugas mandiri agar semua murid tetap mendapatkan pelajaran.


“Memang tidak ideal, tapi saya berusaha semaksimal mungkin. Anak-anak di sini semangat belajarnya luar biasa, mereka hanya butuh kesempatan dan perhatian yang sama seperti anak-anak di kota,” ungkapnya.


Gesta dan masyarakat Desa Loji mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi segera menambah tenaga pengajar di SDN Lawang Setra. Mereka meminta pemerintah segera menempatkan guru tambahan melalui program P3K atau penugasan khusus bagi lulusan pendidikan.


“Kami berharap ada tambahan guru. Jangan biarkan anak-anak di desa ini terus tertinggal hanya karena kekurangan pengajar,” tegas Gesta.


Kasus di SDN Lawang Setra memperlihatkan ketimpangan pendidikan yang masih lebar antara desa dan kota. Di saat sekolah perkotaan menikmati fasilitas modern, anak-anak di pelosok seperti Desa Loji masih berjuang hanya untuk mendapatkan guru yang layak.


Wilayah Desa Loji yang terpencil dengan medan berat membuat banyak guru enggan mengabdi di sana. Padahal, kehadiran guru sangat vital sebagai jantung pendidikan masyarakat desa.


Perjuangan Gesta menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar tidak pernah padam di pelosok negeri. Kini, giliran pemerintah menunjukkan kepedulian dengan pemerataan guru demi keadilan pendidikan bagi semua anak bangsa.


“Anak-anak di desa ini tidak butuh kemewahan, mereka hanya ingin hak dasar mereka untuk belajar terpenuhi,” pungkas Gesta.



( Red )
Komentar

Tampilkan

Terkini

Iklan

DPRD

+