HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Keluarga Korban Begal Asal Baduy Desak Kapolri Bertindak: Jangan Diam, Tegakkan Keadilan!

Jakarta — Kasus pembegalan terhadap Revan, warga Baduy Dalam, di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kembali menjadi sorotan publik. Keluarga korban mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk turun tangan langsung dan menindak tegas para pelaku yang hingga kini belum tertangkap.

Revan diketahui menjadi korban begal saat tengah berdagang madu. Ia mengalami luka bacok di bagian lengan, sementara uang hasil penjualan sebesar Rp3 juta dan satu unit ponsel dibawa kabur pelaku.

Meski kini kondisi Revan mulai membaik, keluarga tetap menuntut keadilan. Hal itu disampaikan Dani Saeputra, anggota keluarga korban, yang terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

“Kondisinya sudah mulai membaik. Kami berharap polisi bisa segera menangkap para pelaku dan menegakkan keadilan,” ujar Dani, Jumat (7/11/2025).

Dani juga menyebut, masyarakat Baduy sangat mengecam aksi kejahatan tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya masih menaruh harapan besar pada kepolisian untuk menuntaskan kasus ini.

“Kami percaya Kapolri sedang bergerak. Tapi kalau pelaku tidak segera tertangkap, kami rakyat Indonesia siap datang ke Jakarta menuntut keadilan. Jangan biarkan warga kecil terus jadi korban,” tegasnya.

Selain itu, Dani turut menanggapi pernyataan salah satu oknum pejabat Pemprov DKI Jakarta yang sebelumnya menyebut tidak ada rumah sakit yang menolak korban begal tersebut. Menurutnya, pernyataan itu tidak sesuai fakta di lapangan.

“Itu hoaks. Kami punya bukti dan pengakuan dari pihak rumah sakit yang menolak Revan. Nama dan alamat rumah sakit sudah kami kantongi. Setelah pelaku begal ditangkap, kami akan buka semuanya ke publik,” jelas Dani.

Keluarga korban mendesak agar Polsek Cempaka Putih, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya segera bertindak cepat. Kasus ini menjadi ujian bagi aparat penegak hukum dalam menjamin rasa aman dan keadilan bagi seluruh warga negara, tanpa memandang asal suku maupun status sosial.

“Kami hanya ingin keadilan. Jangan biarkan rasa aman hanya jadi janji,” pungkas Dani.

Penulis: HKZ & DS
Editor: Ham